Senin, 11 Februari 2008

Boomerang

Selasa, 28 Desember 2004. BUDAYA

Boomerang Kembali ke Akar

JIKA Slank lewat album terbarunya, PLUR, mengklaim diri melakukan modernisasi terhadap konsep Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika, Boomerang pun tampaknya secara kebetulan melakukan proses yang sama, yakni memodernkan konsep Sumpah Pemuda. Tengoklah ketika band asal Surabaya yang terbentuk sejak 1994 ini merilis album terbarunya bertajuk Urbanoustic di News Cafe, Kuningan, Jakarta, belum lama ini. Memamerkan salah sebuah tembang anyar ''Generasi Baru'' yang berirama acoustic ballad, Roy Jeconiah (vokal), John Paul Ivan (gitar), Hubert Henry (bas), dan Farid Martin (drum) menohok dengan syair yang akrab di telinga para mahasiswa 1998-an atau era reformasi.

Simak syair berikut: Kami generasi baru Indonesia/Bertanah Air satu/Tanah Air tanpa Penindasan/Berbangsa Satu/Bangsa yang Gandrung Keadilan/Berbahasa Satu/Bahasa Kebenaran. ''Memang ketika pada 1998 sedang marak-maraknya demonstrasi, kami kerap mendengar sumpah mahasiswa. Setelah kamu pikir-pikir, kenapa nggak kami jadikan sebuah lagu,'' ujar Roy.

Semangat Baru

"Generasi Baru" adalah salah satu dari 14 tembang lainnya dari album yang mengusung sebuah semangat baru dalam bermusik ala Boomerang tersebut. ''Kami ingin kembali ke akar musik kami sesunguhnya. Yaitu dengan memainkan musik dengan nuansa acoustical folk, blues dan rock 'n roll,'' timpal John Paul Ivan mengomentari musikalitas grup musik yang telah merilis sembilan album, termasuk dua buah album the best ini. Dan hasilnya, tidak sebagaimana warna musik grup band yang kali pertama bernama Lost Angels yang cenderung mengutamakan suara distorsi gitar ini. Pada album anyarnya kali ini, suara berisik gitar sangat dikurangi.

''Efek distorsi pada permainan gitar yang biasanya meraung-raung, kali ini dikurangi. Dan dengan demikian menjadi lebih lembut dan melodis. Meski cenderung lebih bernuansa balada dan country, warna hard rock-nya tidak hilang sama sekali,'' imbuh John. Dengan kembali ke akar musik, Boomerang tampaknya tidak begitu kesulitan meninggikan angka penjualan album yang bernaung di bawah bendera Sony Music Indonesia ini. ''Perkembangan terakhir penjualannya menembus angka 60.000 keping,'' terang Yan dari Sony. Meski tidak menarget angka penjualan yang akan diraih, tampaknya Boomerang cukup puas dengan warna musik akarnya kali ini. (Benny Benke-81)

Tidak ada komentar: