Senin, 11 Februari 2008

Hanson

Senin, 29 Nopember 2004. BUDAYA

Menikmati Rock n' Roll Gaya Trio Hanson

MASIH ingat single hits "MmmBopp..." yang sempat mendunia dan dipopulerkan oleh kelompok musik Hanson beberapa tahun lalu? Ya, setelah sempat menghentak industri musik dunia lewat album Midle of Nowhere, kemudian disusul album This Time Around, Hanson kembali berikhtiar memopulerkan album terbarunya Underneath. Tidak tanggung-tanggung, dalam upaya menduniakan album yang masih digarap tiga bersaudara Zac (drum), Isaac (gitar) dan Taylor (piano), mereka langsung menggeber tur keliling dunia. Salah satu tempat yang disinggahi adalah Score! Cilandak Town Square, Jakarta. Di tempat hiburan itu, Minggu (28/11) malam Hanson memamerkan kepiawaian mereka dalam bermusik.

Masih punya tajikah mereka di Jakarta? Ternyata masih. Hal ini paling tidak ditunjukkan dengan disesakinya arena pertunjukan oleh ratusan muda-mudi yang harus merogoh kocek untuk membayar tiket seharga Rp 175.000. "Ini memang konser yang kami usahakan dapat menjembatani rasa kangen para pencinta kami terhadap musik Hanson," kata Zac yang beberapa tahun lalu tampak imut-imut di belakang drumnya, namun kini terlihat lebih dewasa.
Dengan bermodal semangat, bakat, totalitas dan giat berlatih, trio Hanson pelan namun pasti mampu menandai jagad musik dunia dengan musik rock n' roll ala mereka. "Sebenarnya tidak ada batasan dalam bermusik. Kami memainkan segala jenis musik. Dan, tentu saja kami juga terpengaruh oleh banyak jenis musik. Namun, di atas itu semua, kami memainkan musik rock n' roll versi kami sendiri," terang Taylor dalam temu wartawan menjelang konser.

Di panggung yang sangat sederhana, trio Hanson yang menampik disamakan dengan The Jackson Five ini menunjukkan kemampuan teknis bermain musik yang tidak mengecewakan. Mereka tampil dengan alat musik akustik. Zac menabuh drum, Taylor memainkan pianonya serta Isaac dengan teknik vokal falsetto dan permainan gitarnya yang tak terlalu istimewa, mereka tetap mampu menghasut penonton untuk ikut bersenandung. Dengan sinergisitas yang kompak di antara ketiganya, Hanson pun sukses menghantar durasi pertunjukan lebih dari 60 menit. Simak saja Ketika tembang andalan "Underneath" dinyanyikan bareng penonton;

//Waking up this morning/ thinking this can be real/ but they say there is nothing love can heal/ why don't you come on down/ so you can feel what i feel...//.

Maka, tak syak lagi, sesumbar mereka untuk kembali mempopulerkan namanya di antara jajaran grup band mapan lain rasanya tidak terlampai sulit untuk diwujudkan.

Mental Baja

Beberapa nama tenar dalam blantika musik dunia seperti Avril Lavigne berkomentar positif perihal grup band yang beranggotan tiga pemuda usia di bawah 20 tahunan ini. "Hanson adalah band yang paling mempengaruhi musikalitas saya dalam mengkomposse lagu," kata Avril. Sedangkan Michelle Branc, di sela-sela wawancaranya dengan MTV berujar, "Saya adalah penggemar berat Hanson". Hanson yang juga berencana manggung di beberapa negara Asia seperti Jepang, Filipina dan Singapura ini ternyata mempunyai mental baja. Ketika Jakarta dan Indonesia yang oleh Amerika dicitrakan sebagai sarang teroris mereka malah datang ke sini. Mereka tidak bersikap penakut sebagaimana sejumlah artis Amerika yang membatalkan konsernya di Jakarta.

"Ah, kami datang atas nama musik. Dan tidak mempedulikan segala sesuatu di luar itu (musik), apalagi politik," tegas Taylor. Benar saja, atas nama musik pula Hanson melipur kerinduan para remaja pencintanya dengan tembang-tembang terkininya seperti "Penny and Me", "Lost Without Each Other", "Hey", "Funky" dan "Underneath", serta beberapa tembang andalan lainnya. (Benny Benke-63)

Tidak ada komentar: