Rabu, 13 Februari 2008

NEPS, lagi

Jumat, 25 Februari 2005. BUDAYA
NEPS Mantap di Jalur Country Ballad
JAKARTA - Masih ingat tembang "Lancar"? Yang pada dekade 80-an dipopulerkan oleh Iwan Fals. Tembang berirama country buah karya Dama Gaok itu kini kembali bergaung di tangan NEPS. Ya, grup musik yang kelahirannya juga dibidani Iwan Fals itu memang telah melaunching album perdana bertajuk Pemimpin di Leuwinanggung, Bogor, 19 Desember 2004. Album itu, Rabu (23/2) lalu dirilis ulang di Hard Rock Cafe, Jakarta. NEPS nampaknya mempunyai keberanian memilih warna musik country ballad di tengah kepungan ingar-bingar musik R & B, rap, rock, underground, pop kreatif yang easy listening hingga berbagai warna neo dan techno. "Kami menyadari bermain dalam sebuah ranah musik yang tidak terlalu dekat dengan selera masyarakat kebanyakan," papar Ganang Pricahyono, manager NEPS. Namun, lanjut Ganang, dengan menawarkan kekuatan lirik yang berisi kritik-kritik sosial dan imbauan moral, pihaknya yakin bakal memiliki pangsa pasar tersendiri. "Kami mempunyai misi mulia untuk melakukan gebrakan moral melalui musik dan lagu," tegasnya. Memang, NEPS yang bermakna "Nafas Evaluasi Potret Sosial" ini menawarkan lirik-lirik yang tidak kacangan. Maka, tembang-tembang mereka, seperti "Pemimpin", "Bom", "Masa SMA", "Pahlawan Reformasi", "Tai", "Lancar", "Renungan", "KKN", "Jakarta", "Kau" dan "Sepi" sarat dengan seruan penegakan nilai-nilai kehidupan berbangsa dan bernegara.Pilihan Bermusik. Namun, bukankah idealisme bermusik dan selera pasar cenderung tidak berbanding lurus? "Ini adalah pilihan bermusik yang telah kami tetapkan sejak awal kami melangkah," tukas Dama Gaok. Dama Gaok bersama keempat putra-putrinya yang mengibarkan bendera NEPS. Ya, Dama Gaok yang pada awal karier Iwan Fals ikut mengiringi dengan banjo, kini bersama para buah hatinya Dossy (vokal, bass), Greep Akbar (gitar), Mila (kibor, harmonika), dan Rifa (violin) berseru lewat musik country. Meminjam bahasa Iwan Fals, segala sesuatu yang disampaikan dengan hati , niscaya akan sampai ke hati, apa pun itu bentuknya. Dan lagu, jika dihasilkan dari hasil cipta, rasa dan karsa yang berasal dari hati yang paling dalam pun pada akhirnya akan sampai ke hati pendengarnya. Setelah turut manggung di Parkir Timur Senayan Jakarta akhir Desember 2004, tampil di konser Kemanusiaan di Ancol, serta manggung di Bandung 8 Januari lalu, NEPS bersiap melakukan promosi ke beberapa stasiun radio di Jawa dan Bali. (G20-63)

Tidak ada komentar: