Rabu, 13 Februari 2008

Avril Lavigne

Selasa, 05 April 2005. BUDAYA
Avril Tak Sekadar Menyanyi
TANPA basa-basi pembuka, apalagi prakata yang tak berguna, Avril Lavigne langsung menghentak publik Jakarta yang menyesaki konsernya yang digelar di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, semalam. Namun sambutan penonton tak semeriah pada konser Simple Plan pekan lalu. Mengenakan kaos hitam selengan yang dipadukan jins kusam dan sepatu kets kebanggan, dara belia yang belum genap berusia 21 tahun ini membius 4.500 penonton yang menyaksikan konser "Bonez Tour 2005" tersebut. "Mengapa saya menamai tur konser ini dengan nama bonez (tulang) tour. Karena selaras dengan titel album saya kedua: Under My Skin. Di bawah kulit kan ada tulang," jawabnya santai di Hotel Hilton sebelum pentas. Dan di atas panggung yang bermandikan cahaya, Avril yang pernah mendapat acungan jempol dari James Hetsfield, motor dan vokalis Metallica, karena aksinya dalam konser Metallica Icon, menggiring pencintanya untuk turut mendendangkan tembang-tembang hitnya. Seperti tidak menyia-nyiakan ajakan Avril, tembang-tembang seperti "Complicated", "I'm With You", "Losing Grip", "My Happy Ending", "Freak Out", "Forgotten", dan "Nobody's Home" pun di-medley-kan bersama. Tak syak, ketenaran penyanyi remaja yang memulai kariernya sebagai penyanyi di altar gereja dan pada awal kariernya gemar menyanyikan tembang country dan folk song ini, benar-benar teruji tajinya. Betapa tidak. Hanya dalam hitungan dua tahun, dua albumnya: Let Go dan Under My Skin laku terjual sebanyak 20 juta kopi di seluruh dunia. Dan untuk wilayah Indonesia, 420 ribu kopi ludes. Atas pencapaiannya ini pula perusahaan rekaman Sony BMG Music Entertainment menghadiahi Avril dengan 8 Platinum. Membuat Lirik. Apa yang membuat Avril sedemikian semelejit itu dalam kebeliaan dan rentang waktu yang sedemikian cepat? "Saya tidak tahu. Yang saya tahu saya mempunyai kemampuan membuat lirik dan lagu, dan kebetulan juga saya barengi dengan penguasaan beberapa instrumen musik," tutur dia mencoba merendahkan diri untuk memformulasikan ketenarannya. Dan benar juga, di atas panggung, Avril yang mengaku terinspirasi dengan kehidupan keseharian yang disaksikannya dalam membuat lirik, memainkan gitar, piano, dan drum dengan sama baiknya. Belum lagi, dengan gaya yang sesekali petakilan namun mengasyikkan, ia benar-benar menjadi pusat perhatian. Memang, dengan tulang dasar mengusung musik ber-genre pop rock, Avril yang melibatkan Chantal Kreviazuk, penyanyi Kanada yang sohor dengan tembang "Leaving on the Jet Plane" dalam penggarapan album keduanya ini, benar-benar menghadirkan sebuah penikmatan musik pop rock yang gampang, tidak pelik. dan easy listening. (Benny Benke-81)

Tidak ada komentar: