Selasa, 05 Februari 2008

Gerimis Kenangan

scratch black book

Living alone like this, the day will be very long (Tokyo Story, 1953)

Gerimis, Kenangan, dari Sahabat yang Terlupakan
Posted by: Puri Kencana Putri 04/28 2007, 13:49

Judul: Gerimis, Kenangan, dari Sahabat yang Terlupakan
Kategori: dokumenter
Durasi: 80 menit
Sutradara: Seno Joko Suyono & benny Benke Rumah
Produksi: Indonesian Council for Cultural Relation
Bergetar rasanya menyaksikan film ini, ada perasaan haru, bangga, dan sangat bersahabat dengan para indonesianis (sebutan bagi mereka yang sangat mengenal kebudayaan Indonesia). Dengan pendekatan dokumenter, sang sineas ingin bercakap-cakap dengan penonton akan makna persahabatan, hubungan kental lintas genealogis yang mengaitkan Indonesia dan Rusia tidak saja secara diplomatik, namun perasaan nasionalisme, politik kebudayaan dan politik ingatan yang terbangun dan tinggal di negeri bersalju itu. Di tahun 50-an indonesia begitu populer di mata bangsa rusia. Seiring dengan kemerdekaan yang baru saja dikecap oleh bangsa indonesia, hubungan ideologis yang dibangun diantara indonesia dan rusia (komunisme, sosialisme, marxisme). Film berdurasi 80 menit ini berusaha menelusuri kenangan orang-orang rusia yang tinggal di moskwa dan st. petersburg yang memiliki gerbong panjang ingatan mengenai indonesia. Mereka adalah profesor, mantan wartawan, mantan penerjemah, mantan konjen pertama rusia di indonesia, mahasiswa, bekas perwira militer, pembuat kamus, hingga supir taksi. Siapa yang tak gentar hatinya ketika menyebut nama-nama seperti Tan Malaka, Semaun, Muso, D.N. Aidit, Sukarno pada saat itu? Merekalah para pelopor dan orang besar di indonesia yang merantau hingga ke Rusia untuk mengukuhkan eksistensi indonesia sebagai negara yang berdaulat penuh pasca-kemerdekaan 1945. Di film ini juga menampilkan ingatan akan sastrawan besar indonesia, Utuy Tatang Sontany yang meninggal di moskwa. Sejumlah scene turut menampilkan sejumlah penelitian para profesor Rusia yang masih tetap setia menggali ritus khasanah kebudayaan kuno, yang kita sendiri pun sudah sulit untuk memahaminya, seperti kebudayaan Batak kuno, Jawa kuno, hingga tradisi tulisan para sufi melayu kuno. Tak ketinggalan, ingatan tentang indonesia diabadikan dalam syair yang indah bertajuk Rayuan Pulau Kelapa, Nyiur Melambai dalam bahasa Rusia. Sungguh-sungguh menggetarkan hati! Ditengah-tengah globalisasi neoliberalisme yang terus menggerus tiap lipatan belahan dunia tak terkecuali Rusia, mereka masih menyisakan sedikit kenangan atas indonesia yang berjarak ribuan mil jauhnya.. ::
LIP, becek tak terkira

Tidak ada komentar: