Selasa, 05 Februari 2008

Keris Ditetapkan Unesco jadi Warisan Dunia

Keris Ditetapkan Unesco jadi Warisan Dunia
Selasa, 06/12/2005 - 13:22 - dikirim oleh: admin. Berita

Jakarta, CyberNews. Keris ditetapkan oleh United Nations Education Scientific and Cultural Organisation (Unesco) sebagai The Third Masterpieces of the Oral and Ingtangible Heritages of Humanity. Atau warisan budaya lisan dan kasatmata yang berguna bagi kemajuan kemanusiaan.

Demikian dikatakan oleh Dirjen Nilai Budaya Seni dan Film, Dr Srihastanto di Gedung Budaya dan Pariwisata, Medan Merdeka Barat, Jakarta, baru-baru ini. Ditetapkannya keris sebagai warisan dunia asli Indonesia oleh Unesco adalah untuk kali kedua setelah tahun 2003 Wayang juga ditetapkan sebagai warisan dunia.

“Penganugerahan ini sekaligus mematenkan bahwa kris adalah hasil kebudayaan asli Indonesia, dan tidak mungkin diakui oleh negara lain sebagai warisan kebudayaan mereka,” ujarnya.

Penetapan keris sebagai masterpiece warisan dunia asli Indonesia ditetapkan tanggal 24 November lalu setelah melalui seleksi ketat dari panitia Unesco. Dan kemarin (2/12) Dirjen Unesco Koichiro Matsuura telah menyerahkan sertifikat pengakuan tersebut kepada Wakil Presiden Yusuf Kalla di Istana Negara.

Menurut Srihastanto, keris ditetapkan menjadi warisan dunia bersama karya masterpiece dari 43 negara lainnya, yang ditetapkan oleh sebuah tim juri yang diketuai Pangeran Basma Bint Talal dari Kerajaan Yordania.

Total karya masterpice dari seluruh dunia dari tahun 2001 dan 2003 telah mencapai angka 47 karya masterpice. Dan tahun 2005 ini, 43 karya baru diberi sertifikat karya warisan dunia. Selain Indonesia dengan krisnya, diantaranya Malaysia dengan Mak Yong, Vietnam (the space of Gong culture in the central highland of Vietnam), China (The art of Chinese Xinjiang Uyghur Muqam), India ( Ramlila;the traditional performance of the Ramayana), Jepang (Kabuki), dan Italia (The a tenore song of the sardinian pastoral culturel).

Penetapan Wayang dan sekarang Keris sebagai warisan dunia asli Indonesia oleh pemerintah melibatkan para pakar kebudayaan. Diantaranya Prof Kusnadi Harda Sumantri, Prof Edy Sedyawati, Prof Fuad Hasan, Prof Daud Jusuf dan Prof Azyumardi Azzra.

Sedangkan penggagas awal keris untuk digodok kemudian diajukan sebagai warisan dunia asli Indonesia adalah Menteri Pemberdayaan Perempuan Meuthia Hatta, yang pada waktu itu berkedudukan sebagai Assisten Deputi Bidang Budaya Budpar.

“Kriteria penetapan sebuah warisan kebudayaan dari sebuah negara berangkat dari kedalamam pengetahuan tradisional benda atau barang kasatmata tersebut, yang mempunyai makna bagi kehidupan manusia,” ujar Srihastanto.

Dan kris menurut pakar keris Haryono Harjoguritno mempunyai kekayaan tradisi, pesan sosial, seni, falsafah dan nilai magis yang sangat kaya. “Meski ada kecenderungan yang ditonjolkan dalam kris di masyarakat adalah nilai magisnya,” tuturnya.

Dengan ditetapkannya kris sebagai warisan dunia asli Indonesia, maka Unesco akan memberikan bantuan bagi perkembangan dan pemeliharaan kris di Indonesia. “Hampir ada kris diseluruh wilayah Indonesia dengan berbagai kriterianya, kecuali di Ambon dan Papua,” ujar Gaura Mancacarita Dipuro, dalang dan salah seorang ahli kris kelahiran Australia.( benny benke/Cn08 )

Sumber: Suara Merdeka CyberNews, Senin 5 Desember 2005
http://suaramerdeka.com/cybernews/harian/0512/05/nas6.htm

Tidak ada komentar: