Selasa, 05 Februari 2008

Karl May

suara merdeka
Sun Sep 7, 2003

Kabar Damai dari

''ADA dua Karl yang menyatukan hubungan antara Indonesia dan Jerman. Pertama
Karl Marx dan kedua Karl May,'' ujar budayawan dan sastrawan terkemuka
Gunawan Muhammad dalam bedah buku Dan Damai di Bumi, karya Karl Friedrich
May (1842-1912), di Goethe Institut, Menteng Jakarta, Jum'at (4/4).

Berjudul asli Et in Terra Pax -kemudian disempurnakan menjadi Und Friede auf
Erden- buku itu merupakan traveloque penulisnya ketika melakukan perjalanan
dari Mesir, Sailan (Srilanka), Teluk Benggala, Sumatra, dan Tiongkok.

Dan Damai di Bumi sempat menjadi buku garda depan untuk menyerukan semangat
antpeperangan, dan menjunjung kemanusia. '' Bahkan, koneksitas dan korelasi
karya-karya Karl May masih up to date dengan kondisi kekinian, seperti
perang yang di kobarkan George Bush di Irak,'' tukas budayawan yang biasa
disapa GM itu.

Menurut GM -yang sengaja membedah buku lewat karya Karl May yang lain;
Winnetou I, karya-karya penulis dari Jerman ini, penuh dengan muatan
imajinasi yang tertata.

Memberi Pencerahan

GM menambahkan, Karl May melalui karya-karyanya menyebarkan semangat
perdamaian dengan memberikan pencerahan dan modernitas.

Bedah buku yang di moderatori Pandu Ganesa, sekaligus Ketua Paguyuban Karl
May Indonesia, pada intinya menyerukan semangat perdamaian di dunia lepas
dari segala sekat-sekat aturan kemanusiaan bahkan agama.

''Kalau tidak mau terjebak dalam sekat-sekat agama; bacalah susastra!''
(Benny Benke-79).

Tidak ada komentar: