Minggu, 10 Februari 2008

Starsky & Hutch

Sabtu, 17 April 2004 Budaya

Kekonyolan Dua Detektif


MASIH ingat film serial televisi detektif 1980-an berjudul Starsky & Hutch? Bagi segolongan orang yang dulu pernah menjadi pemerhati film di layar kaca TVRI, pasti tidak asing dengan serial drama komedi produksi TV ABC itu. Dan, berangkat dari adaptasi serial televisi yang pernah menjadi hits itulah, Todd Phillips yang bertindak selaku penulis skenario dan sutradara membesut film berdurasi 95 menit tersebut ke layar lebar.


Film mlayar lebar itu, nyaris tidak berbeda dengan pelakonan dan jalan cerita dari serial televisinya. Dalam versi layar lebar, pelakonan dibintangi oleh Ben Stiler selaku David Starsky dan Owen Wilson sebagai Ken Hutchinson. Film yang masuk dalam kategori parental guide -atau bimbingan orang tua karena beberapa adegan dan dialognya berbau sarkastis- itu masih menjual kekonyolan pengadeganannya.

Jualan kekonyolan itu pula, yang dulu sempat membuat Paul Michael Glaser dan David Soul menjadi bintang televisi yang melegenda (1975-1979). Apalagi trade mark dandanan celana blue jeans dan sepatu cat Adidas putih itu masih dipertahankan menjadi simbol yang tidak terpisahkan dengan keberadaan dua detektif slengekan. Dan tentu saja, tidak klop tanpa menyebut kehadiran mobil Ford Gran Torino 1974 berwarna merah tumpangan mereka.

Dan alur cerita pun sebagaimana film drama komedi kebanyakan, teramat sangat ''hitam putih'', sehingga membuat penonton tidak perlu mengernyitkan dahi untuk mengetahui siapa si jahat yang semestinya ditumpas dan siapa yang semestinya dibela meski berpolah lewat aksi konyolnya.

Klise

Jadi, penonton tinggal duduk manis menyimak kekonyolan demi kekonyolan dengan latar belakang waktu medio 1970-an. Dikisahkan, detektif Starsky yang berdedikasi tingggi namun temperamental serta brangasan mesti berpasangan dengan detektif Hutch yang cengengesan dan mata duitan. Atas rekomendasi komandan mereka, kapten Doby (Fred Williamson), kedua detektif tersebut mesti membongkar jalinan pembunuhan misterius yang berkepanjangan.

Di-back up oleh Huggy Bear (Snoop Dogg) yang bertindak selaku informan, penyelidikan akhirnya merunut kepada dua penari cheerleader nan seksi bernama Kitty (Juliette Lewis) dan Holy (Amy Smart). Informasi yang dirangkum keduanya dari dua cheerleader itulah, yang akhirnya menjadi titik terang peristiwa pembunuhan berantai tersebut, yuakni mengarah kepada seorang pengusaha ternama bernama Reese Fieldman (Vince Voughn).

Namun kendala menghampiri penyelidikan keduanya, karena mereka tidak dapat membuktikan kesalahan Fieldman semudah membalikkan telapak tangan. Akhirnya, karena lakon mesti menang, mereka pun dapat mengetahui kalau Fieldman mempunyai kelenaan, yaitu mempunyai formula kokain yang berasa manis dan tidak terdeteksi oleh hidung anjing pelacak nomor wahid sekalipun.

Selanjutnya, kisah klise pada ending adegan pun menjadi benderang; Starsky dan Hutch tentu saja dapat meringkus sang biang kejahatan, meski harus jatuh bangun, baku pukul, dan baku kebut dengan antek-antek Fieldman. Lalu, apakah sukses versi televisinya akan dapat dilanggengkan oleh versi layar lebarnya, sebagaimana serial Charlie Angels yang sempat dibuat sekuel itu? Kita tunggu saja. (Benny Benke-41)

Tidak ada komentar: