Minggu, 10 Februari 2008

House of Sand and Fog

Kamis, 22 April 2004 BuUDAYA


Makna Sebuah Rumah


APA makna sebuah rumah? Ada dua jawaban. Pertama, rumah tidak lebih sebagai tempat tinggal. Kedua, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari hidup, sehingga kita pantas mempertahankannya, meski nyawa taruhannya. Film House of Sand and Fog, yang kini memasuki masa edar, menawarkan makna rumah secara cantik. Berangkat dari novel best seller karya Andre Dubus III, film itu mengisahkan kehidupan dua anak manusia yang berada di persimpangan. Dalam film tersebut, sutradara Vadim Parelman terlihat sangat berhasil memindahkan kesepian dan keterasingan lewat kehidupan tiga tokoh sentralnya.


Dikisahkan, Kathy Nicolo (Jennifer Connelly) -yang tinggal di bungalo warisan orang tuanya di Timur Laut Kalifornia- harus hengkang dari tempat itu karena kesalahan birokrasi. Akibatnya, rumah warisan yang pernah ditinggali mendiang ayahnya selama 30 tahun itu mesti dilelang oleh negara. Selanjutnya, Massoud Amir Behrani (Ben Kingsley), seorang imigran dari Iran, menjadi pemilik sah rumah itu. Kathy yang merasa diperlakukan tidak adil melakukan perlawanan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan haknya kembali itu macet. Pasalnya, si pemilik baru memiliki surat-surat sah pembelian rumah tersebut.

Kathy pun mengalihkan gugatannya kepada negara. Tapi apa lacur, negara sudi membeli kembali rumah itu dengan harga empat kali lipat dari Behrani. Namun, Behrani yang telanjur nyaman dengan rumah barunya itu, tak meluluskan niat tersebut.

Kekuatan Naskah

Silang sengkarut pun melingkupi kehidupan Kathy, yang homeless dan tunawisma di negerinya sendiri. Kepelikan semakin menjadi, manakala seorang deputy sherif bernama Lester Burdon (Ron Eldard) diam-diam menaruh simpati pada nasib Kathy. Ia berupaya menolong Kathy dengan menekan Behrani lewat kewenangannya. Simpati juga datang dari Nadi (Shohreh Aghdashloo), istri Behrani.

Namun, akan semudah itukah Behrani menyerahkan rumahnya kepada Kathy? Pada putaran berikutnya, Behrani menyelamatkan Kathy yang akan bunuh diri. Nah, apakah keberadaan sebuah rumah telah benar-benar menjadi lebih penting dari selembar nyawa? Atau justru nyawa kita adalah rumah kita yang sebenar-benarnya?

Kecantikan film ber-genre drama itu, sangat didukung oleh kekuatan naskah aslinya. Ya, novel House of Sand and Fog yang kali pertama diterbitkan 1999 tersebut pernah menjadi salah satu finalis ''National Book Award''. Yakni, sebuah ajang yang diberikan untuk buku-buku berkualitas di Amerika Serikat.Bahkan, saking seringnya buku itu dibicarakan, Oprah Winfrey -host terkemuka di Amerika Serikat- memasukkan novel tersebutr ke dalam Oprah Book Club (buku wajib baca bagi para anggotanya).


Dan kedahsyatan novel itu, tampaknya berhasil dipindahkan Vadim ke bahasa gambar yang elok. Film itu melibatkan sejumlah bintang top, seperti Jennifer Connely dan Ben Kingsley.(Benny Benke-79)

Tidak ada komentar: