Sabtu, 16 Februari 2008

teater Mandiri

Kamis, 06 Oktober 2005. BUDAYA
Teater Mandiri Raih Penghargaan di Mesir
JAKARTA - Teater Mandiri pimpinan Putu Wijaya meraih penghargaan sebagai Best Essemble Work dalam Cairo International Festival for Experimental Theater (CIFET) 2005 di Kairo, Mesir, pekan lalu. Lakon yang pernah dipentaskan di Grha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, itu dalam festival tersebut dimainkan dengan judul Shifro. CIFET yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan Arab Mesir, tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-17 dan diikuti 42 negara. Dunia teater Indonesia patut berbangga atas prestasi Teater Mandiri, yang berdiri sejak 1971 dan dikenal sebagai kelompok teater yang unik. Manajer Teater Mandiri Egy Massadiah yang bertindak sebagai ketua rombongan Teater Mandiri di Kairo, kemarin mengabarkan keberhasilan yang dicapai ini dirayakan secara sederhana dengan syukuran di Wisma Duta Besar RI di Kairo. Seniman Yordania. Dalam CIFET 2005 gelar Best Essemble Work diraih oleh dua grup, yakni Teater Mandiri lewat lakon Shifro-Zero dan Teater Ikatan Seniman Yordania yang menampilkan lakon El Khuruj ila ed Daakhil (Keluar ke dalam). Sementera itu, gelar Pemeran Pria Terbaik diraih Fernik Filr (Mesir) yang tampil dalam lakon Nadrah Midusa el Hadah (Pandangan Tajam Medusa). Seniman Irak, Haidar Munatsir meraih hadiah Sinografi Terbaik lewat pertunjukan Hariq el Banafsaj. Syria memperoleh Hadiah Pertunjukan Terbaik melalui Faudho (Keributan), dan sutradaranya Abdul Mun'im el Amairi terpilih sebagai sutradara terbaik. Sementara itu, aktris Syuruq Muhammad (Yaman) meraih gelar Pemeran Wanita Terbaik lewat lakon Anta . Hasil penilaian festival tersebut diumumkan oleh Ketua Tim Juri, Mark Houl Ameetin (Amerika Serikat) dalam konferensi pers di kantor Majelis Tinggi Kebudayaan Mesir. Tim Juri terdiri atas Adrian Dee Stivaano (Argentina), Pure Alexander (Rusia), Trens Surus (Belanda), Juee An (China), Deminik Brudan (Perancis), Maldina Falluki (Italia), Hidnyaga Ituri (Jepang), Wulf Bung (Jerman), Yusuf Al Aani (Irak) dan Faridah Naqasy (Mesir). (G20-43)

Tidak ada komentar: