Sabtu, 16 Februari 2008

Soundrenaline, Oase Festival Musik Indonesia

Selasa, 09 Agustus 2005. BUDAYA
Soundrenaline, Oase Festival Musik Indonesia
PESTA kembang api yang menghiasi angkasa Lapangan Brigif XV Kujang II, Cimahi, tepat pukul 23.30, Minggu (7/8) malam, menandai usainya rangkaian festival tahunan A Mild Live Soundrenaline 2005 di Bandung. Seiring dengan pesta kembang api yang mendapat sambutan meriah sekitar 45.000 penonton yang secara medley menembangkan ''Kamu Harus Pulang'' yang dikomando oleh Kaka Slank, maka usailah festival musik yang mendapat antusiasme yang luar biasa tersebut. Sebagaimana di Palembang, yang menjadi kota pembuka A Mild Live Soundrenaline 2005, di Cimahi pun festival yang bergulir sejak 2002 ini seolah menjadi oase bagi penikmat musik di daerah Bandung dan sekitarnya. Betapa tidak, dalam hitungan nyaris 12 jam, lebih dari 90 grup band dan musisi Tanah Air mempertontonkan aksi mereka dengan ciri khas masing-masing di tiga panggung berbeda, yang berada dalam satu arena seluas 3 hektare. Dengan hanya mengeluarkan kocek Rp 25.000, penikmat musik bebas menentukan pilihan untuk menekuni band papan atas Indonesia yang paling digemarinya. ''Kami tidak hanya ingin menghadirkan sebuah festival yang menjadi ajang berkumpulnya para musisi terdepan Indonesia,'' tutur Sendi Sugiharto, product grup manager PT HM Sampoerna Tbk. ''Lebih dari itu, festival ini kami harapkan dapat menjadi ajang one stop entertainment bagi penikmat tontonan bermutu.'' Dan hasilnya, festival yang mengusung tema besar Reborn Republic ini memang benar-benar menjadi arena wisata yang menyenangkan. Tiga panggung raksasa yang terbagi dalam dua panggung utama berukuran 18 x 12 x 9 meter yang diperuntukkan bagi band, dan musisi ternama, serta sebuah welcoming stage berukuran 9 x 4,8 x 4 meter untuk band indie dan band pemula yang lolos audisi. Dengan dukungan tata suara 200.000 watt dan tata lampu 500.000 watt serta total tenaga listrik sebesar 1.000.000 watt, seolah mengubah lapangan paramiliter ini menjadi wahana hiburan nan gemerlap. Belum lagi dengan dukungan audio visual berupa lima giant screen, sinar laser dan puluhan wahana permainan yang memanjakan kesenangan. Maka pepaklah jika hingga sampai saat ini, Soundrenaline masih menjadi barometer tertinggi festival musik di Indonesia. Kekurangan. Meski demikian, tetap ada kekurangan dari festival yang kembali akan bergulir di kota Semarang (14/8), Surabaya (21/8), dan dipamungkasi di Pulau Serangan, Bali (28/8) ini. Yaitu, pemilihan jarak arena pergelaran yang dikeluhkan penonton Bandung. ''Cimahi yang berjarak sekitar 20 km dari Bandung, cukup mengkendala,'' ujar Dean Hilman, seorang slanker dari Bandung. Selain itu, kurasi atau pemilihan grup band, teristimewa pada band pemula, sedikit terasa mengganggu kredibiltas Soundrenaline. Tengoklah penampilan pas-pasan Melanie Subono dengan band pengiringnya. Puteri promotor kondang Adrie Subono ini, tidak hanya lemah dalam olah vokal. Musikalitas pengusung genre musik punk ini pun masih jauh panggang dari api, untuk ukuran festival bergengsi sekelas Soundrenaline. Untung saja kekurangan ini mampu ditutup dengan tampilan nan cerlang oleh grup band besar seperti Koil, Naif, Peterpan, PAS band (featuring Nicky Astria), Cokelat, Seurieus, Maliq & D'essentials, Audy, Tere, Melly Goeslaw, Glen Fredly, Superglad, dan dipamungkasi Slank. Lalu apa yang membuat Soundrenaline 2005 ini masih pantas untuk ditekuni? ''Panitia cukup jeli memberikan jatah fifty-fifty antara musisi yang sudah punya nama dan grup band indie,'' puji Bens Leo, salah seorang pengamat musik Indonesia. Menurut Bens, dengan jatah yang sama antara musisi yang sudah punya nama dengan musisi indie yang masih membangun image, maka diharapkan rangsangan untuk melahirkan nama-nama anyar di belantika musik Tanah Air semakin terbuka. Dalam Soundrenaline 2005 yang juga akan menghadirkan tiga grup band dari mancanegara plus aksi Guns 'N Roses Revisited di Pulau Serangan, Bali ini, musik dihadirkan dalam nuansa wisata musik yang menyenangkan, tanpa harus kehilangan bobotnya. (Benny Benke-45)

Tidak ada komentar: