Sabtu, 16 Februari 2008

Gigi

Senin, 10 Oktober 2005 BUDAYA
"Perdamaian" ala GIGI
JAKARTA-Sadar, jeli, cermat, dan pandai membaca pasar adalah salah satu strategi untuk terus melestarikan eksistensi GIGI di belantika musik Tanah Air. Armand Maulana (vokal), Dewa Budjana (gitar), Thomas Ramdhan (bas), dan Hendy (drum) menggunakan strategi itu ketika merilis album teranyar mereka: Raihlah Kemenangan Repackage. Album yang pernah menjadi best seller pada bulan Ramadan tahun lalu itu, dikemas ulang dengan imbuhan dua buah tembang lawas yang diaransemen ulang. ''Tadinya ada empat tembang baru tapi lawas yang disodorkan pihak Sony BMG Indonesia. Setelah kami timbang akhirnya kami memilih lagu 'Perdamaian' dan 'I'Tiraf','' ujar Arman Maulana dalam peluncuran album tersebut di Hard Rock Cafe Jakarta, akhir pekan lalu. Album yang langsung laris manis hingga mencapai angka 75 ribu kopi atau Golden Gold itu, digarap sebelum keberangkatan mereka ke Amerika dalam rangka menggelar konser ''GIGI East Coast America Tour 2005'' beberapa waktu yang lalu. Aransemen "Perdamaian" ciptaan Drs H Abu Ali Haidar yang aslinya bernuansa gambus dan biasanya dibawakan kelompok kasidah atau marawis, di tangan GIGI disulap dalam corak rock ultra modern. ''Ya, intinya dibalut dalam warna kami. Kalau produser memasukkan corak musik ini dengan sebutan rock ultra modern, mungkin hanya strategi pasar belaka,'' tutur Dewa Budjana.
Sedangkan tembang "I'Tiraf" karya Abu Nawas, tidak jauh dengan warna aslinya yang bertempo lambat, dibawakan kelompok band asal Bandung ini dengan variasi tempo pada interlude. Tanggapan Positif . Sekadar mengingatkan, album Raihlah Kemenangan pernah dirilis dua hari menjelang Ramadan 2004 dan mendapat tanggapan positif dari pasar. Tembang "Tuhan" ciptaan penyair Taufik Ismail yang dipopulerkan oleh Sam Bimbo yang mendayu, di tangan Armand menjadi sangat ngerock. Demikian halnya dengan tembang "Rindu Rosul" (Sam Bimbo, Taufik Ismail) dan "Ketika Tangan dan Kaki Berkata" (Chrisye, Taufik Ismail) diaransemen dengan nuansa yang dinamis. ''Siapa menyangka jika ramuan ini mendapat sambutan hangat dari pendengar dan pencinta musik Tanah Air,'' ujar Totok, produser dari Sony BMG Indonesia.
Apakah "pelarian'' GIGI yang untuk saat ini hanya berani bermain di jalur repackage, dan bermain-main di area religiusitas hanya memanfaatkan pasar yang sedang menyambut bulan suci Ramadan? ''Insya Allah, Desember atau paling tidak awal tahun depan album kami yang benar-benar anyar kelar kok,'' tampik Armand. ''Mosok saya menunggangi Ramadan. Ini hanya kebetulan karena album ini memang penuh dengan muatan religiusitas,'' imbuh suami penyanyi Dewi Gita ini. Album yang mengemas 12 tembang ini rencananya akan diperdengarkan dalam Ramadhan Tour di lebih dari 20 kota di Jabodetabek, Jabar, dan Jateng dengan menggelar konser di sejumlah pesantren dan berkolaborasi dengan anak-anak pesantren di kota yang disinggahi. (G20-45)

Tidak ada komentar: