Senin, 03 Maret 2008

Cokelat Band

Selasa, 27 Juni 2006. BUDAYA
Replika Cokelat Jelang Album Kelima
JAKARTA-Ada yang lain dari persiapan launching album terbaru Cokelat di Pitstop, Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta, akhir pekan lalu. Selain bersiap meluncurkan album kelima bertema nasionalisme, band asal Bandung itu membuat replika band mereka dari cokelat. Dengan skala 1 banding 1, sosok Edwin, Ernest, Ervin, Febrianto, dan Kikan akan direplikakan dengan bahan dasar sekitar 700 kg cokelat. Replika tersebut akan diajukan ke Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai rekor penciptaan replika cokelat terunik. Penggarapan yang memakan waktu lebih dari dua bulan itu ditangani oleh ahli pembuat cokelat dari Hotel Sari Pan Pacific dibawah pimpinan Alex Fatrisman. ''Pembuatan replika ini sekaligus menandai 10 tahun kiprah Cokelat di blantika industri musik Indonesia,'' ujar Namara Surtikanti, sang vokalis yang lebih dikenal sebagai Kikan. Menurut dia, pilihan tembang-tembang bertema nasionalisme disesuaikan dengan kondisi Indonesia yang sedang banyak terkena cobaan seperti saat sekarang ini. Dengan mengaransemen ulang tembang nasional seperti ''Syukur'', ''Hari Merdeka'', dan memasukkan tembang ''Bendera'' yang pernah menjadi hit, Cokelat yakin akan semakin diterima pendengar musik Indonesia. ''Mudah-mudahan momennya pas karena keadaan negara yang masih memprihatinkan seperti sekarang," imbuh Kikan. Grup band yang pernah meraih Favorite Artist Indonesian MTV Asia Award 2003 ini masih mendasarkan pada pilihan musik pop-rock dan alternatif. ''Filosifi nama kami merepresentasikan satu kenyataan bahwa kehidupan tidak selalu manis, tapi juga pahit seperti cokelat,'' canda Kikan. (G20-45)

Tidak ada komentar: