Selasa, 04 Maret 2008

Film Diva

Jumat, 29 Juni 2007 . BUDAYA
Film Musikal Rasa India
BAGAIMANA sebuah mimpi diwujudkan menjadi nyata? Dengan perjuangan dan pengorbanan macam apa? Apa pula sikap seseorang saat berada di puncak karier. Film drama musikal Diva, yang dikerjakan sineas tiga negara, mengemas semua permasalahan itu secara menghibur. Sharad Sharan, sutradara asal India yang melibatkan kru teknis dari negaranya, mengarahkan dengan baik para pemain dari Malaysia dan Indonesia. Dia menggarap lakon itu sejak November 2005. Dengan biaya lebih dari Rp 7,7 miliar, film yang diedarkan di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan India sejak kemarin itu menjelma jadi film India kebanyakan. Tradisi Bollywood yang gemar mengaduk-aduk kesedihan dengan membenturkan permasalahan ke titik paling tragis menjadi senjata utama Sharad. Tokoh protagonis dicitrakan serbabersahabat dengan segala penderitaan. Namun akhirnya dia ''menang'', meski kemudian mati dengan meninggalkan berjuta kenangan dan linangan air mata. Diva beralur cepat, penuh drama, dan membidik semangat kaum muda Asia yang sekarang gemar jadi penyanyi. Dikisahkan, Kartika (Ning Baizuri), diva dari Malaysia, berniat membentuk kelompok vokal beranggota anak-anak muda penuh bakat. Kartika bermasalah dengan sang ibu (Fauziah Nawi), setelah kematian ayahnya. Dia pun ingin mewujudkan keinginan sang ayah, yaitu membentuk kumpulan penyanyi untuk meneruskan tradisi berkesenian keluarga. Dia merekrut Mera (Jessica Iskandar), Idit (Adam AF2), Eja (Balkisyh), dan Jay (Awal Ashari). Proses pengembangan kelompok vokal bernama Jiwa itu berliku. Apalagi saat bersamaan sang ibu meminta Arman (Jeremy Thomas) menikahi anak semata wayangnya. Kartika menolak, meski sebenarnya diam-diam mencintai Arman. Menjelang kematian, Kartika mengakui mengidap kanker ganas yang membuat fisiknya melemah. Konflik memelik ketika kelompok Jiwa meraih ketenaran dan hendak membelot ke perusahaan rekaman lain. Permasalahan yang berpangkal dan memusat pada Kartika itu tersaji lengkap dengan tarian khas Bollywood. Penggarap koreografi dan para penari datang dari India. (Benny Benke-53)

Tidak ada komentar: