Senin, 03 Maret 2008

Pameran Lukisan Peduli Jateng & DIY

Rabu, 21 Juni 2006 . BUDAYA
Membeli Lukisan dengan Paku

JAKARTA-Ada yang menarik dari Pameran Lukisan Peduli Jateng & DIY yang digelar di Crowne Plaza Hotel Jakarta 19-23 Juni 2006. Ke-170 lukisan karya pelukis dari Jateng, DIY, Jember, dan Jakarta itu tidak mengharuskan pembelinya menghargai lukisan dengan sejumlah rupiah. "Tapi pembeli yang berminat bisa menghargainya dalam bentuk material seperti paku, gergaji, tripleks, seng, dan palu," ujar Nuril Arifin Husein selaku penyelenggara, kemarin. Lelang lukisan yang digagas Forum Keadilan dan Hak Asasi Umat Beragama (Forkhagama) itu akan menyumbangkan seluruh hasilnya kepada korban gempa Jateng-DIY. Sebelumnya, Forkhagama telah menyumbangkan Rp 450 juta kepada korban gempa di 17 titik di Jateng-DIY dalam bentuk kebutuhan pokok. Dalam lelang yang dibuka Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik dan Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman serta dihadiri Gus Dur pada malam sebelumnya, dua lukisan terjual. Masing-masing lukisan berjudul "Merapi" karya Syumidyo Est yang laku Rp 75 juta dan lukisan berjudul "Koi" karya Antock Adikrisdianto yang terjual Rp 55 juta. Material . Dengan memasang target lukisan yang akan terjual Rp 500 juta, Nuril berharap bantuan yang diwujudkan dalam bentuk material bahan bangunan itu dapat meringankan beban penderitaan korban gempa. "Kami akan menyalurkannya ke wilayah Wedi, Gantiwarno, Klaten; Tarudin, Sewon, Bantul, Pathuk, dan Imogiri dengan pusat posko bantuan di Perumahan Sawitsari, Sleman," imbuhnya.
Pameran yang menurut rencana akan digilirkan di Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya itu menganut sistem 40 persen untuk pelukis, 10 persen untuk event organizer dan 50 persen disumbangkan untuk korban gempa. (G20-45)

Tidak ada komentar: