Selasa, 11 Maret 2008

Sugeng Sarjadi

Jumat, 08 September 2006 . BUDAYA
Jazz Islami Sugeng Sarjadi
Produser Bintang Indrianto merilis album Sound of Belief di Grand Wijaya Center, Jakarta, kemarin. Album di bawah label Indie Jazz itu berisi 12 tembang. Empat lagu baru dan delapan komposisi yang meraih sukses lewat album The Sound of Belief tahun 2004. Motor penggarapan album itu Sugeng Sarjadi. Ekonom, politikus, sekaligus pengusaha yang getol bermain jazz itu mengancangkan album tersebut untuk menyambut Ramadan.
''Tujuan paling mendasar mengisi pangsa pasar musik jazz yang islami,'' ujar Bintang Indrianto. Dia menuturkan peredaran 15.000 kopi album itu di bawah bendera Sony-BMG. Album beraliran fusion jazz itu diracik Dewa Budjana, Tohpati, Idang Rasjidi, Balawan, dan Nya' Ina Raseuki (Ubiet). ''Jazz itu tiada batas. Ia dapat membaca keluasan genre musik apa pun,'' kata Denny Chasmala, sang pengaransemen dan komponis. Musikus lain yang terlibat antara lain Dian HP, Netta, Joel Achmad, Gerry Herb, Hendri Lamiri, Mates, Sa'at, dan Rayendra Soenito. Mereka biasa terlibat pula album rohani kristiani. ''Justru itu makin menunjukkan betapa lewat musik nilai kejujuran musikalitas dikedepankan. Di sinilah Pancasila termaknai,'' kata Sugeng Sarjadi. Simaklah, lewat tembang ''Chanting for Life'', ''Tears of Knowing You'', dan ''Im Talking To You'', syair islami hingga salawat Nabi mengalir dalam nuansa jazz. Petilan doa sampai suara azan menjadi bagian tak terpisahkan pula. Akrab . Di tangan Sugeng Sarjadi, jazz jadi begitu islami. Tidak menjelimet dan cenderung melenakan. ''Kami hanya ingin menawarkan alternatif, betapa musik jazz bisa kita jadikan sarana doa untuk mendekatkan diri pada Sang Pencipta,'' ujarnya. Dengarlah, lewat tembang ''The Opening, Muhammad Miracles'' hingga ''Let's Give Shalawat A Swing'', jazz jadi begitu akrab. Apakah itu tak menyalahi kaidah keislaman? Utomo dari Paramadina menuturkan sejauh musik mensyiarkan kemuliaan dan mengajak ke kebaikan, tak jadi masalah. ''Karena Tuhan tidak cerewet dan memberikan kebebasan kreatif kepada umat. Meski, tetap pada asas kepatutan dan kewajaran.'' Sugeng Sarjadi menuturkan pernah memperdengarkan album itu di Majelis Ulama Indonesia (MUI). ''Jadi, insya Allah, tak ada kontroversi dengan album ini.'' (Benny Benke-53)

Tidak ada komentar: