Selasa, 11 Maret 2008

''The 1st Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2006''.

Senin, 07 Agustus 2006. BUDAYA
Festival Film Asia di Yogyakarta
JAKARTA-Garin Nugroho menggelar sebuah festival film bergengsi tingkat Asia di Yogyakarta. Festival film yang diikhtiarkan untuk dapat kembali mengangkat nama Yogyakarta setelah terkena gempa itu bertajuk ''The 1st Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2006''. Dengan mengambil tema ''Sinema di Tengah Krisis'', festival yang juga sekaligus dibarengkan dengan HUT Ke-250 Kota Yogyakarta itu difasilitasi Yayasan Konfiden, sebuah institusi penggiat film di kota itu. Festival yang juga dimaksudkan sebagai jendela budaya bangsa itu akan menayangkan tidak kurang dari 50 komunitas film, yang terdiri atas film dokumenter, film pendek, film cerita, film animasi, dan beberapa kategori lainnya. The 1st Jogja-Netpac Asian Film Festival 2006 yang digelar 7-12 Agustus 2006 akan dibuka dengan film Opera Jawa karya Garin Nugroho dan ditutup dengan Blue Cha Cha karya Cheng Wen-tang dari Taiwan. Tercatat 18 film cerita dari Asia yang berkisah tentang tragedi dan harapan akan diputar di Benteng Vredenburg, LIP, Studio 21 Ambarukmo, dan Bioskop Mataram, Yogyakarta. Sejumlah film dari Timur Tengah seperti dari Irak, Iran, Lebanon, dan Afghanistan akan bertarung memperebutkan Golden Hanoman dan Silver Hanoman dengan film dari China, Taiwan, Hong Kong serta Indonesia. Film terbaru dari Indonesia yang diikutsertakan antara lain Koper (Richard Oh), Betina (Lola Amaria), Aries (Faozan Rizal), dan Opera Jawa (Garin Nugroho). Sedangkan untuk kategori film dokomenter, film Gerimis Kenangan, dari Sahabat Terlupakan (Seno Joko Suyono dan Benny Benke), Terlena (Andre Vltchek), Ketika Tinta Bicara (Yuda Kurniawan A), serta Foto, Kotak dan Jendela (Angga Dwimas Sasongko).(G20-45)

Tidak ada komentar: