Selasa, 11 Maret 2008

''Miami Vice''


Sabtu, 29 Juli 2006. BUDAYA
Preview ''Miami Vice''
Realitas Michael Mann

MASIH ingat serial TV Miami Vice yang memopulerkan Don Jhonson pada tahun 80-an? Kini, Michael Mann, salah satu sutradara besar Hollywood, mengangkat karya Anthony Yerkovich itu ke layar lebar. Mann telah menghasilkan karya masterpiece seperti Man Hunter, Heat, The Insider dan Collateral. Dia juga telah kerap bekerja sama dengan para aktor kelas wahid, seperti Al Pacino, Robert De Niro, Russel Crowe, dan Tom Cruise. Tak ayal, dia mampu menggubah serial televisi itu menjadi karya apik. Keapikan itu, sebagaimana karya yang lain, tak cuma hadir lewat bahasa gambar, keaktoran pelakon, dan alur cerita menawan. Lebih dari itu, sebagaimana ciri khasnya, dia menghadirkan realitas keseharian semirip mungkin. Emosi pelakon yang muncul, baik protagonis maupun antagonis, adalah emosi keseharian yang lazim dalam kehidupan. Tak ada akting yang dibuat-buat atau didramatisasi. Semua mengalir wajar, biasa-biasa saja. Namun nyata. Simaklah, nukilan dialog Isabella (Gong Li) dan Sonny Crockett (Colin Farrell) tentang nasib. ''Hidup seperti gravitasi,'' ujar Sonny yang jatuh hati kepada Isabella. ''Kau tak mungkin bisa menawar gravitasi.'' Isabella mengerti maksud Sonny. Ya, apa yang terjadi, terjadilah. Soal hubungan mereka, biar nasib yang membawa. Setelah itu mereka bergandengan. Tak ada air mata, tak ada rengekan. Klise. Namun dalam film drama aksi ini terselip sebuah klise. Bahwa kebatilan, apa pun wujudnya, bakal dikalahkan kebaikan. Betapapun kecil kebaikan itu. Kebaikan diwakili kesatuan polisi gabungan DEA, FBI, ATF, Miami-Dade Police Department (termasuk SWAT) dan Immigration and Customs Enforcement/ICE), polisi kepabeanan. Adapun kejahatan diwakili para bandar besar narkoba dari Amerika Selatan yang menguasai distribusi di Miami dan sekitarnya. Film ini makin bernas dengan kehadiran Collin Farrell (pemeran dalam Alexander, The New Worlds, The Recruit, Phone Both), Jamie Foxx, peraih Academy Award 2004 lewat Ray, dan Gong Li (Memoirs of Geisha, Red Sorgurm, Farewell My Concubine). Alkisah, duet Detektif Sonny Crockett dan Ricardo Tubbs (Jamie Foxx) dari Kepolisian Miami ditugaskan menyaru untuk memetakan dan membongkar sindikat penjualan obat bius internasional. Sonny jatuh hati pada Isabella, wanita ayu keturunan Kuba-China, tangan kanan salah satu raja kartel yang mereka incar. Silang sengkarut untuk menomorsatukan perasaan atau profesionalitas menjadi sajian mengasyikkan lewat akting Farrell dan Gong Li. Akting Foxx pun tak kalah memikat. Mann yang menulis skenario film ini mampu mengadon ketegangan, intrik, dendam, asmara, dan tragedi secara realistis dalam bungkus aksi. (Benny Benke-53)

Tidak ada komentar: