Senin, 17 Maret 2008

ROBERTO Benigni

Senin, 11 September 2006 . BUDAYA
Puisi Tak Mati-mati
ROBERTO Benigni datang lagi. Kali ini, lewat karya terbaru Tigre e la neve, La atau The Tiger and the Snow. Film yang disutradarai aktor terbaik Academy Award 1997 lewat film Life is Beautiful itu rampung tahun 2005, tetapi baru diedarkan di Indonesia tahun ini. Tak beda jauh dari Life is Beautiful, film ini mengawinkan drama, komedi, romansa, dan tragedi secara menawan. Berbeda dari alur film Hollywood yang cenderung romantis, pengisahan film ini terbuka. Benigni sebagai sutradara, penulis, dan aktor utama meminjam karakter Attilio untuk menghormati penyair Attilio Bertolucci (1911-2000), ayah sutradara besar Giuseppe dan Bernardo Bertolucci. Attilio adalah ayah yang sangat mencintai anak-anaknya. Cara mengajar dosen mata kuliah puisi di University for Foreigners Roma itu eksentrik, mirip tokoh yang diperankan Robin William dalam Dead Poet's Society. Penyair tak akan pernah mati. Begitu pula syairnya. Attilio yang makin dikenal di Italia terbang ke Bagdad. Kisah perjuangan penyair yang terjebak di tengah peperangan untuk menyelamatkan perempuan pujaan itulah sajian utama film ini. Keharuan, kerinduan, pengorbanan, dan tragedi berbungkus komedi khas Roberto Benigni itu menjadi oase. Ya, oase yang menyegarkan di tengah bombardemen film Hollywood yang arahnya cenderung gampang ditebak. (Benny Benke-53)

Tidak ada komentar: