Minggu, 24 Februari 2008

My Girl



Jumat, 10 Februari 2006 . BUDAYA
Balada Kasih dari Negeri Tetangga
Preview Film "Cinta Pertama"

JAKARTA- Siapakah yang sanggup membunuh kenangan? Adakah kenangan yang lebih indah yang sepatutnya kita ingat selain memori indah masa kecil. Lewat film Cinta Pertama yang disutradarai Rizal Mantovani, keindahan masa kecil film yang berjudul asli My Girl itu dihadirkan kembali. Ya, My Girl yang merupakan film layar lebar pertama yang disulihsuarakan dan diataptasi dari film aslinya mengalir dengan penuh pesona dan genial. Betapa tidak, film produksi Thailand yang pernah meraih Sutradara Terbaik Asian New Talent Award, Shanghai International Film Festival, Pengambilan Gambar Terbaik, Youth Asia Shanghai International Film Festival, Aktor Pendukung Terbaik (Chaeleumpol as Jack) Golden Supanhong Award, serta menjadi blockbuster hit di Thailand (2003) ini disulap Rizal menjadi sangat Indonesia. Dari versi aslinya yang disutradari secara keroyokan oleh Komrit Threewimoh, Songyos Sugmakayan, Nithiwat Tharatorn, Vijja Kojew, Vhitaya Thongyuyong dan Adisor, oleh Rizal dan dibantu Ferry Fadly sebagai dubbing director diadaptasi menjadi bercitarasa Indonesia. Dari dialog yang dibuat sebagaimana logika bertutur anak Jakarta lengkap dengan lo gue, ringtone tembang ''Tak Bisakah'' milik Peterpan, sampai soundtrack 16 tembang lawas tahun 80-an penyanyi Indonesia hadir dalam film berdurasi 111 menit ini. ''Ya, inilah adalah film layar lebar pertama Indonesia yang menyulihsuarakan dan mengadaptasi dari film berbahasa asing non-Indonesia,'' tutur Peter Lim, produser Cinta Pertama sesusai preview perdana di Planet Hollywood Jakarta, kemarin. Bahkan dengan segala keseriusannya, Peter Lim, Rizal Mantovany, dan Ferry Fadly musti membutuhkan waktu satu tahun untuk merubah My Girl menjadi Cinta Pertama agar benar-benar tak ubahnya film Indonesia. Kultur . ''Meski kendalanya banyak, pada dasarnya kultur yang menjadi setting dan pesan moral versi film aslinya sangat mirip dengan kebudayaan Indonesia,'' ujar Rizal. Ferry Fadly bahkan mengakui proses pengerjaan sulih suara dan adaptasi selama satu tahun adalah rekor terpanjang selama proses kreatifnya menjadi sutradara dubbing. Jadi jangan heran ketika sepanjang film ber-genre drama komedi anak-anak ini tembang-tembang milik Chrisye ("Ku Cinta Dia", "Hip Hip Hura", "Pergilah Kasih", "Kisah Cintaku"), Hetty Koes Endang ("Demi Cinta Ni Ye", "Berdiri Bulu Romaku"), Jamal Mirdad ("Yang Penting Happy"), Obbie Messakh ("Istilah Cinta"), Iwan Fals ("Kemesraan"), Betharia Sonata ("Kau Tercipta Bukan Untukku"), Rafika Duri ("Kekasih"), Ebiet G Ade ("Berita Kepada Kawan"), hingga Emilia Contesa ("Jatuh Cinta"), menjadi latar penceritaan. Tidak mengherankan pula ketika Betharia Sonata, Emilia Contesa, Rafika Duri, dan Hetty Koes Endang yang turut menyaksikan preview berkomentar nyaris senada. ''Filmnya bagus, pesan moralnya 'kena' dan mengingatkan pada masa kecil saya,'' tutur Rafika Duri. ''Ya, saya pikir itu film yang dibintangi anak-anak Indonesia, soalnya semua jenis permainannya sama,'' imbuh Hetty Koes Endang. ''Ya, nyaris sulit menemui film anak-anak buatan Indonesia sebagus ini ya, apalagi dengan muatan moral yang membumi,'' tukas Emilia Contesa. ''Ya ya, mengharu biru sekaligus penuh pesan moral yang mudah diterima anak-anak-anak,'' ujar Betharia Sonata. Dunia Anak . Keterpesonaan Betharia, Emilia, Rafika, dan Hetty memang mewakili gambaran keindahan Cinta Pertama, yang meski secara penceritaan berjalan dengan hitam putih, konflik tetap dihadirkan dengan tidak mengada-ngada serta diselesaikan tanpa campur tangan orang tua. Cinta Pertama diawali dengan pulangnya tokoh Jeamy ke kampung halamannya dari kota untuk menghadiri pesta pernikahan kawan semasa kecilnya, Nina yang tidak pernah ditemuinya sejak perpisahan menyakitkan 15 tahun yang lalu. Dalam perjalanan pulang, flashback ingatan Jeamy melayang ke ingatan masa lalunya. Nina adalah teman baik Jeamy sejak balita dan dia adalah satu-satunya teman yang mau bermain dengan Jeamy karena Jeamy senantiasa dikucilkan teman laki-laki sekelas dan sepermainannya. Perkawanan Jeamy dan Nina kecil inilah yang menjadi menu utama Cinta Pertama yang sederhana, menghibur, penuh pesan moral dan sekaligus menggembirakan. (Benny Benke-45)

Tidak ada komentar: