Minggu, 24 Februari 2008

9 Naga,

Senin, 16 Januari 2006. BUDAYA
Lima Film Bersaing Rebut Penonton
JAKARTA - Pada Awal 2006 ini sejumlah film baru produksi dalam negeri beredar di bioskop. Film-film baru itu semuanya membidik penonton remaja dan masih menggunakan jurus lama, konflik remaja dengan bumbu cinta yang diakhiri dengan kisah sukses. Paling sedikit terdapat lima film baru produksi dalam negeri yang akan bersaing merebut penonton. Kelima film itu adalah Garasi, 9 Naga, Realita Cinta dan Rock 'n Roll, Jomblo, serta Gue Kapok Jatuh Cinta. Film manakah di antara lima film baru itu yang benar-benar bakal dibanjiri penonton seperti ketika Sherina, Ada Apa Dengan Cinta, dan Eiffel I'm in Love berhasil menarik masyarakat berbondong-bondong mendatangi gedung bioskop pada awal 2000-an? Salah satu di antara lima film baru itu yang layak mendapat sorotan khusus adalah 9 Naga. Film karya Rudi Sudjarwo ini mengangkat tema berbeda dari empat film lainnya. Bahkan, ketika baru diperkenalkan kepada pers belum lama ini, tagline yang berbunyi ''Manusia Terbaik di Indonesia Adalah Seorang Penjahat'' kena sensor. Demikian pula dengan poster Fauzi Baadila yang mempertontonkan pusarnya. Dua pelarangan oleh Badan Sensor Film ini sangat membantu menaikkan "suhu" 9 Naga yang skenarionya ditulis Monti Tywa.
Film ini berkisah tentang tiga sahabat Marwan, Donny, dan Lenny. Ketiganya bertekad mengambil jalan hidup yang sama, yaitu menjadi pembunuh bayaran. Namun mereka akhirnya menyadari, jalan hidup yang mereka tempuh keliru. Ketiganya pun berjuang untuk melepaskan diri dari cengkeraman kejahatan mereka sendiri.
''Saya hanya ingin menyajikan tema lain dari keberagaman tema film yang marak di Indonesia,'' tutur Rudi Sudjarwo, kemarin. Film yang original soundtrack-nya digarap Andi Rianto itu mengandalkan pemain baru Lukman Sardi, Donny Alamsyah dan Marcel Anthony ini. Satu-satunya pemain berpengalaman adalah Fauzi Baadila (Mengejar Matahari, Rindu Kami Pada-Mu) . Cinta Segitiga. Sementara itu, Garasi dan Realita Cinta dan Rock n Roll, mengusung tema sama, yaitu remaja yang menggeluti dunia musik dan cinta segitiga di antara mereka. Garasi yang disutradarai Agung Sentausa dibuat berdasarkan berpijak skenario Prima Rusdi (Ada Apa dengan Cinta?, Eliana Eliana, Banyu Biru). Film ini mencoba melakukan eksperimen dengan merekrut aktor yang berlatar belakang dunia musik. Bahkan, film yang diproduseri Mira Lesmana ini benar-benar menghasilkan sebuah grup band yang juga diberi nama Garasi. Personel grup itu, Ayu Ratna, Fedi Nuril, dan Aries Budiman dibimbing musikus Andi Ayunir. Mereka harus berakting dan menulis lagu. Untuk menunjukkan keseriusan Garasi sebagai grup band, pada ulang tahun Slank baru-baru ini mereka ikut manggung bersama band mapan lainnya. Film Garasi berkisah tentang tiga sahabat yang bercita-cita menggantungkan hidup dari musik. Dalam perjalanannya, konflik percintaan di antara mereka mempersulit mereka sendiri. Sedangkan Realita Cinta dan Rock 'n Roll yang skenario dan penyutradaraannya ditangani Upi Avianto (30 Hari Mencari Cinta, Tusuk Jalangkung) juga berkisah tentang remaja dan dunia musik.
Ipang (Vino) dan Nugi (Junot) adalah dua sahabat bengal yang tidak gemar sekolah, pembuat onar, dan mempunyai hobi bermain band. Mereka merasa bahwa dunia berada di tangan mereka. Ipang dan Nugi ternyata anak adopsi dan orangtua mereka transeksual. Belum lagi ketika persahabatan mereka nyaris berantakan dengan kehadiran teman perempuan, Sandra (Nadine Chandrawinata). Nadine sebagai Putri Indonesia (ketika proses syuting Nadine belum dinobatkan sebagai Putri Indonesia) menjadi sebuah "magnet" untuk menarik penonton. Film yang diperkuat aktor senior Frans Tumbuan ini semakin menarik dengan akting mantan aktor laga 80-an, Barry Prima yang berlakon sebagai Marina, seorang banci yang membesarkan Nugi. ''Akting Om Barry yang biasanya macho saya ubah menjadi banci dalam film ini,'' tutur Upi Avianto. (G20-43)

Tidak ada komentar: