Rabu, 20 Februari 2008

Citra 2005

Jumat, 16 Desember 2005. NASIONAL
Piala Citra 2005
Nicholas Saputra dan Marcela Terbaik

JAKARTA-Usai sudah acara puncak penyerahan Piala Citra 2005 untuk insan perfilman di Tanah Air yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, semalam. Ajang tertinggi barometer film cerita bioskop yang dihadiri dan dibuka oleh Menteri Negara Budaya dan Pariwisara Jero Wacik ini akhirnya menetapkan Nicholas Saputra sebagai Pemeran Utama Pria Terbaik dan Marcela Zalianti sebagai Pemeran Utama Wanita Terbaik. Sedangkan Hanung Bramantyo (Brownies) ditetapkan sebagai Sutradara Terbaik menggungguli Riri Riza (Gie) dan Rudy Sudjarwo (Tentang Dia). Dan film Gie dipilih oleh dewan juri yang terdiri atas Marcelli Sumarno, Angelina Sondakh, JB Kristanto, Eros Djarot, dan Sarlito Wirawan sebagai Film Terbaik. Dalam acara yang berlangsung meriah dan terbilang sukses itu, Jhoni Safrudin, Ketua Badan Pertimbangan Perfilman Nasional (BP2N) selaku penyelenggara FFI, menyatakan kepuasannya. "Setelah tahun lalu (FFI 2004) berlangsung dengan apa adanya karena campur aduk dengan penyerahan Piala Vidia, Alhamdullilah tahun ini semua berjalan dengan baik," tuturnya menjelang detik-detik penyerahan Piala Citra. Kebahagiaan Jhoni serta Adi Soeryabdi selaku Ketua Pelaksana memang beralasan. Meminjam bahasa Jero Wacik, setelah 12 tahun FFI mandek dan baru bergulir tahun lalu, iklim kebangkitan industri sinema di Indonesia seolah terbayarkan dengan bergulirnya kembali FFI tahun ini. "Meski belum sempurna dan menyenangkan semua orang, namun paling tidak FFI 2005 ini terus mengalami perbaikan-perbaikan," tutur Jero ketika ditemui di Gedung Sapta Pesona, Medan Merdeka, Jakarta. Suara Sumbang . Ketidakmampuan menyenangkan semua orang yang dimaksud menteri adalah merujuk pada banyaknya suara sumbang tidak dimasukkannya film Rindu Kami Pada-Mu karya Garin Nugroho oleh Komite Seleksi Film. Mengingat karya sutradara kawakan itu justru mendapatkan apresiasi di festival-festival mancanegara yang terhitung berwibawa dan terhormat. "Setiap penjurian mempunyai kriterianya sendiri-sendiri dan kacamata dewan juri dari setiap festival pasti berbeda," tutur Jhoni. Dalam catatan BP2N, sepanjang tahun 2005 ini lebih dari 40 judul film bioskop telah dipoduksi. Ini lebih banyak dari standar produksi film di negara-negara Asia Tenggara yang rata-rata hanya 30-an judul film. Acara yang juga dihadiri oleh para pekerja film seperti Cok Simbara, Ferry Salim, Marcella Zalianty, Didi Petet, Dedi Gumilar, Sherina, Dwiki Reza, Rachel Maryam Sayidina, Surya Saputra, Dina Olivia, Mathias Muchus, Yenny Racham, Dede Yusuf, Ari Sihasale, Ria Irawan, dan Indra Warkop itu, juga menyerahkan tiga penghargaan khusus. Untuk Lifetime Achievement Award diberikan kepada Pietrajaya Burnama atas dedikasi dan jasanya terhadap dunia film Indonesia (127 film). Penghargaan Antemas untuk film cerita bioskop yang meraih penonton terbanyak (mencapai 1 juta penonton) diberikan kepada Virgin. Sementara Njoo Hansiang Award, sebuah penghargaan untuk produser film yang paling banyak menggunakan jasa produksi di dalam negeri diberikan pada PT Kharisma Starvision Plus. (Benny Benke-45)

Peraih Piala Citra:
Pemeran Utama Wanita Terbaik: Marcela Zalianti (Brownies)
Pemeran Utama Pria Terbaik: Nicholas Saputra (Gie)
Sutradara Terbaik: Hanung Bramantyo (Brownies).
Film Terbaik: Gie
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik: Adinia Wirasti (Tentang Dia)
Pemeran Pendukung Pria Terbaik: Gito Rollies (Janji Joni)
Penulis Skenario Terbaik: Musfar Yasin (Ketika)
Editing Terbaik: Yoga K Koesprapto (Janji Joni)
Penata Sinematografi Terbaik: Yudi Datau (Gie)
Penata Artistik Terbaik: Frans XR Paat (Virgin)
Tata Suara Terbaik: Asifa Nasution dan Adi Molana (Brownies)
Tata Musik Terbaik: Anto Hoed (Tentang Dia)
Film Pendek Terbaik: Kara Anak Sebatang Pohon (Edwin)
Film Dokumenter Terbaik:Pakubuwono XII, Berjuang untuk Eksistensi (IGP Wiranegara).

Tidak ada komentar: