Rabu, 27 Februari 2008

Ekspedisi Mahadewa

Senin, 27 Februari 2006. BUDAYA
Film Ekspedisi Mahadewa
Aksi Petualangan Tora Sudiro Berbiaya Rp 7 Miliar

MENYEMPAL dari kebanyakan genre film Indonesia yang lagi menjamur saat ini, film Ekspedisi Mahadewa menawarkan tema aksi petualangan. Film yang konon memakan waktu 7 tahun untuk riset itu menghabiskan biaya Rp 7 miliar. Boleh dikata garapan sutradara Franklin Darmadi ini merupakan film Indonesia paling wah hingga saat ini. Didukung lebih dari 600 kru dan figuran, dengan seting outdoor dibangun di Sukabumi, Bandung dan Sentul, serta menampilkan pemeran utama Tora Sudiro. Popularitas aktor ini tak diragukan lagi. Demikian pula dengan kemampuan aktingnya. Dia meraih gelar aktor terbaik FFI lewat film Arisan (2004) dan dikenal luas berkat acara Extravaganza di Trans TV. Namun, jualan utama film yang akan diputar di bioskop mulai 9 Maret ini bukan hanya popularitas Tora Sudiro, melainkan kualitas sebuah film secara utuh. Penggarapan film ini membutuhkan studio ukuran 35 x 35 meter dengan tinggi 18 meter, yang diklaim sebagai set indoor sekali pakai terbesar yang pernah dibangun untuk film Indonesia berseting cerita modern. Film ini juga secara serius menggarap special effect dan sound effect dengan mendatangkan perangkat keras dari Hong Kong yang pernah dipakai untuk film Crouching Tiger Hidden Dragon dan Kungfu Hustle. Secara keseluruhan Ekspedisi Mahadewa memang belum sebanding kisah petualangan Indiana Jones-nya Steven Spielberg. Tapi, upaya Cinervo Pictures Production dan Surya Citra Pictures untuk memproduksi film aksi petualangan patut mendapat acungan jempol. ''Saya hanya ingin mengatakan bahwa kita juga mampu membuat film aksi petualangan,'' tutur Franklin seusai pemutaran perdana Ekspedisi Mahadewa di Cilandak Town Square, Jakarta, Jumat (24/2) lalu.
Hal senada dikemukakan aktor senior Frans Tumbuan. ''Waktu kali pertama dihubungi, saya berpikir film ini mempunyai niat besar, tapi kemampuan kecil. Namun, setelah proses pembuatannya usai, pikiran saya berubah. Ini film besar yang sama besar dengan kemampuan pembuatnya,'' kata Frans. Keris Bertuah. Film Ekspedisi Mahadewa berkisah tentang pencarian benda-benda purbakala yang bernilai sejarah sekaligus bertuah. Dikisahkan sebuah perang besar meletus di Jawa Dwipa pada abad ke-13. Seorang patih memenangi peperangan itu dengan bantuan sebuah keris. Keris itulah yang diburu oleh Tiro Mandawa (Tora Sudiro), seorang pemburu barang kuno freelance. Ekspedisi untuk menemukan keris itu dilakukannya bersama Satrio Bangun (Arie Dagienkz), Profesor Kuncoro Pranoto (Frans Tumbuan), beserta kedua anaknya, Sandiko Pranoto (Marsha Timothy) dan Panji Pranoto (Irshadi Bagas) serta Miranda Adinia (Intan Kaunang). Proses perburuan keris mendapat rintangan dari kawanan Maulana (Indra Birowo), spesialis penjarah benda-benda purbakala. Keadaan menjadi pelik ketika Miranda Adinia, yang jatuh hati kepada Tiro, ternyata berkomplot dengan Maulana. Puncak perburuan yang terjadi di Sumatra menjadi lebih pelik ketika Adinoto Madewa (Pierre Gruno), pemilik Ekspedisi Mahadewa, juga berkepentingan dengan keberadaan keris itu. Maka, perebutan kepemilikan keris antara Tiro, jagoan yang berbekal ketapel, dengan Maulana yang selalu menjinjing senjata M16 dan AK 47 menjadi menu utama film laga ini. (Benny Benke-43)

Tidak ada komentar: